Buddhistzone.com - Pada suatu hari di negeri China, seorang Bupati sedang berada si balai sidang untuk menyelesaikan sebuah perkara. Penggugat adalahseorang wanita tua, dan yang digugat adalah anak laki-lakinya sendiri. Wanita itu mengadukan anak laki-lakinya yang tidak mau memeliharanya, bahkan menelatarkan hidupnya.
Setelah mendengarkan penjelasan dari kedua belah pihak, pak bupati memerintahkan sipemuda setiap bulan harus memberikan beras kepada ibunyasebanyak 30 liter. Namum si anak laki-lakinya merasa keberatan karena menurutnya tanggung jawab seorang ibu adalah untuk membesarkan anaknya, tetapi seorang anak tidak bertanggung jawab, untuk memberi makan dan merawat ibunya. Bupati marah sekali mendengar pendapat pemuda itu dan memerintahkan pengawalnya untuk menangkap pemuda itu, dan menjebloskan kedalam penjara, salah seorang pengunjung yang menyaksikan jalannya pengadilan itu dengan seksama adalah Ibu Qian liu.
Setelah mendengarkan penjelasan dari kedua belah pihak, pak bupati memerintahkan sipemuda setiap bulan harus memberikan beras kepada ibunyasebanyak 30 liter. Namum si anak laki-lakinya merasa keberatan karena menurutnya tanggung jawab seorang ibu adalah untuk membesarkan anaknya, tetapi seorang anak tidak bertanggung jawab, untuk memberi makan dan merawat ibunya. Bupati marah sekali mendengar pendapat pemuda itu dan memerintahkan pengawalnya untuk menangkap pemuda itu, dan menjebloskan kedalam penjara, salah seorang pengunjung yang menyaksikan jalannya pengadilan itu dengan seksama adalah Ibu Qian liu.